MAHASISWA VS RASA MALAS
Penyebab Rasa Malas :
1.Terlalu mengandalkan teman
Seorang siswa bisa malas belajar karena punya teman yang lebih pintar darinya untuk diandalkan, baik untuk mengerjakan PR, maupun saat mengerjakan soal ulangan. Siswa yang seperti ini biasanya mengharapkan sontekan agar mendapatkan nilai yang tinggi atau setidaknya mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berbagai upaya dapat dilakukan agar mendapatkan sontekan.
Ada yang mengancam dan ada juga yang memelas agar temannya mau memberikan sontekan. Bukannya bertanya mengenai materi pelajaran yang sulit sebelum ulangan, tapi malah meminta agar temannya memberi sontekan. Dengan begitu, siswa yang tidak belajar pun bisa mendapatkan nilai yang baik, bahkan bisa lebih tinggi dari yang memberi sontekan.
Akhirnya timbul persepsi tak harus belajar untuk mendapatkan nilai yang baik dan timbul budaya malas. Siswa yang rajin harus belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang baik, tetapi siswa yang malas besantai-santai saja. Itulah ironisnya dunia pendidikan di Indonesia.
2. Pengaruh HP
HP juga bisa menjadi penyebab siswa malas belajar. Salah satinya adalah mengirim SMS saat belajar, bukan sekali atau dua kali saja, melainkan berkali-kali. Ketika sedang seriusnya belajar, konsentrasi belajar bisa pecah kalau ada SMS masuk. Karena penasaran, dibukalah SMS itu, lalu dibalas. Pengirim SMS membalas lagi, lalu dibalas lagi dan seterusnya. Saat kembali mau belajar, bingung sampai mana tadi belajar. Kalau terlalu lama saling berkirim SMS, bisa lupa sampai malam dan akhirnya tidak ada lagi semangat belajar.
3. Program televisi
Acara televisi juga bisa membuat siswa menjadi malas belajar. Adanya acara-acara TV yang menarik pada jam-jam belajar bisa menggoda siswa untuk menonton acara tersebut. Takut tidak bisa menonton acara tersebut, siswa bisa memilih menonton acara TV daripada beajar. Acara TV seperti itu bukan tayang setiap minggu, melainkan ada setiap hari. Contohnya adalah sinetron, yang ceritanya dibolak-balik tapi mampu memikat perhatian penonton.
4. Kurang suka mata pelajaran tertentu
Siswa ada yang malas belajar secara keseluruhan dan adan juga yang malas belajar terhadap mata pelajaran tertentu saja. Biasanya mereka paling malas untuk belajar mata pelajaran yang mengandung kegiatan berhitung, seperti matematika. Padahal pelajaran tersebut sangat penting. Matematika merupakan pelajaran penting. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dengan jumlah jam yang banyak dalam seminggu. Namun, banyak siswa yang kurang minat terhadap mata pelajaran matematika.
Kalau ada pernyataan "Lihat rumus aja sudah pusing, apalagi buat menghitung", maka harus diganti dengan "Belum juga mencoba, sudah berkata pusing". Kalau saja matematika benar-benar dipelajari sejak di tingkat SD, matematika bukanlah momok yang tak perlu ditakuti.
5. Pacaran
Pacaran sudah menjadi trend di kalangan pelajar, terlebih pelajar SMA. Pacaran bisa menjadikan siswa malas belajar. Siswa yang pacaran bisa menggunakan waktu belajar untuk saling berkirim SMS atau telepon bersama sang kekasih. Mana yang lebih indah, memikirkan pelajaran atau memikirkan pacaran? Mana yang lebih berguna bagi masa depan, belajar atau berpacaran?
6. Peran orang tua
Peran orang tua juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Orang tua yang tidak menegur ketika anaknya malas belajar, dapat membuat anak tersebut malas belajar. Mereka lebih santai karena tidak ditegur saat tidak belajar. Namun, ada kalanya anak yang sudah ditegur juga tetap malas belajar. Mungkin karena faktor yang lain.
7. Pergaulan
Pergaulan juga menjadi faktor siswa bisa malas belajar. Seperti kata orang, kalau bergaul dengan pedagang bawang ikut bau bawang, kalau bergaul dengan pedagang minyak wangi ikut bau wangi. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh dengan siapa ia bergaul. Kalau bergaul dengan teman-teman yang malas belajar, siswa juga bisa terpengaruh sehingga dapat menyebabkan siswa malas belajar. Apalagi saat mau belajar, ada teman yang mengajak keluar, baik untuk bermain maupun berjalan-jalan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi siswa untuk memilih pergaulan yang tidak berdampak buruk bagi dirinya.
8. Banyak bermain
Terlalu banyak bermain juga dapat menumbuhkan sikap malas dalam belajar. Misalnya seorang siswa selepas pulang dari sekolah bermain sampai sore. Tiba waktu malam mau belajar terasa lelah dan mengantuk. Akibatnya siswa tersebut lebih memilih kegiatan lain daripada belajar, seperti menonton televisi, atau lainnya. Selain itu, bisa juga siswa menggunakan waktu belajar sebagai waktu bermain. Bukannya bermain itu dilarang, tetapi siswa harus membagi waktu antara bermain dan belajar.
Seorang siswa bisa malas belajar karena punya teman yang lebih pintar darinya untuk diandalkan, baik untuk mengerjakan PR, maupun saat mengerjakan soal ulangan. Siswa yang seperti ini biasanya mengharapkan sontekan agar mendapatkan nilai yang tinggi atau setidaknya mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berbagai upaya dapat dilakukan agar mendapatkan sontekan.
Ada yang mengancam dan ada juga yang memelas agar temannya mau memberikan sontekan. Bukannya bertanya mengenai materi pelajaran yang sulit sebelum ulangan, tapi malah meminta agar temannya memberi sontekan. Dengan begitu, siswa yang tidak belajar pun bisa mendapatkan nilai yang baik, bahkan bisa lebih tinggi dari yang memberi sontekan.
Akhirnya timbul persepsi tak harus belajar untuk mendapatkan nilai yang baik dan timbul budaya malas. Siswa yang rajin harus belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang baik, tetapi siswa yang malas besantai-santai saja. Itulah ironisnya dunia pendidikan di Indonesia.
2. Pengaruh HP
HP juga bisa menjadi penyebab siswa malas belajar. Salah satinya adalah mengirim SMS saat belajar, bukan sekali atau dua kali saja, melainkan berkali-kali. Ketika sedang seriusnya belajar, konsentrasi belajar bisa pecah kalau ada SMS masuk. Karena penasaran, dibukalah SMS itu, lalu dibalas. Pengirim SMS membalas lagi, lalu dibalas lagi dan seterusnya. Saat kembali mau belajar, bingung sampai mana tadi belajar. Kalau terlalu lama saling berkirim SMS, bisa lupa sampai malam dan akhirnya tidak ada lagi semangat belajar.
3. Program televisi
Acara televisi juga bisa membuat siswa menjadi malas belajar. Adanya acara-acara TV yang menarik pada jam-jam belajar bisa menggoda siswa untuk menonton acara tersebut. Takut tidak bisa menonton acara tersebut, siswa bisa memilih menonton acara TV daripada beajar. Acara TV seperti itu bukan tayang setiap minggu, melainkan ada setiap hari. Contohnya adalah sinetron, yang ceritanya dibolak-balik tapi mampu memikat perhatian penonton.
4. Kurang suka mata pelajaran tertentu
Siswa ada yang malas belajar secara keseluruhan dan adan juga yang malas belajar terhadap mata pelajaran tertentu saja. Biasanya mereka paling malas untuk belajar mata pelajaran yang mengandung kegiatan berhitung, seperti matematika. Padahal pelajaran tersebut sangat penting. Matematika merupakan pelajaran penting. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dengan jumlah jam yang banyak dalam seminggu. Namun, banyak siswa yang kurang minat terhadap mata pelajaran matematika.
Kalau ada pernyataan "Lihat rumus aja sudah pusing, apalagi buat menghitung", maka harus diganti dengan "Belum juga mencoba, sudah berkata pusing". Kalau saja matematika benar-benar dipelajari sejak di tingkat SD, matematika bukanlah momok yang tak perlu ditakuti.
5. Pacaran
Pacaran sudah menjadi trend di kalangan pelajar, terlebih pelajar SMA. Pacaran bisa menjadikan siswa malas belajar. Siswa yang pacaran bisa menggunakan waktu belajar untuk saling berkirim SMS atau telepon bersama sang kekasih. Mana yang lebih indah, memikirkan pelajaran atau memikirkan pacaran? Mana yang lebih berguna bagi masa depan, belajar atau berpacaran?
6. Peran orang tua
Peran orang tua juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Orang tua yang tidak menegur ketika anaknya malas belajar, dapat membuat anak tersebut malas belajar. Mereka lebih santai karena tidak ditegur saat tidak belajar. Namun, ada kalanya anak yang sudah ditegur juga tetap malas belajar. Mungkin karena faktor yang lain.
7. Pergaulan
Pergaulan juga menjadi faktor siswa bisa malas belajar. Seperti kata orang, kalau bergaul dengan pedagang bawang ikut bau bawang, kalau bergaul dengan pedagang minyak wangi ikut bau wangi. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh dengan siapa ia bergaul. Kalau bergaul dengan teman-teman yang malas belajar, siswa juga bisa terpengaruh sehingga dapat menyebabkan siswa malas belajar. Apalagi saat mau belajar, ada teman yang mengajak keluar, baik untuk bermain maupun berjalan-jalan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi siswa untuk memilih pergaulan yang tidak berdampak buruk bagi dirinya.
8. Banyak bermain
Terlalu banyak bermain juga dapat menumbuhkan sikap malas dalam belajar. Misalnya seorang siswa selepas pulang dari sekolah bermain sampai sore. Tiba waktu malam mau belajar terasa lelah dan mengantuk. Akibatnya siswa tersebut lebih memilih kegiatan lain daripada belajar, seperti menonton televisi, atau lainnya. Selain itu, bisa juga siswa menggunakan waktu belajar sebagai waktu bermain. Bukannya bermain itu dilarang, tetapi siswa harus membagi waktu antara bermain dan belajar.
Tips Mengurangi Rasa Malas Pada
Mahasiswa :
1. Ganti “Kapan Selesainya” dengan
“Saya Mulai Sekarang”
Apabila
Kita dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Kita sebaiknya JANGAN
berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa
diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas
besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu
demi satu.
Katakan
setiap kali Kita belajar maupun bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pikir ini akan menghindarkan
Kita dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Kita membuat sederhana
tugas didepan Kita dengan bertindak positif. Fokus Kita hanya pada satu hal
pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.
2. Ganti “Saya Harus” dengan “Saya
Ingin”
Berpikir
bahwa Kita harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan
terbebani dan Kita menjadi malas mengerjakannya. Kita akan mencari seribu alasan
untuk menghindari tugas tersebut.
Satu
tip yang bisa Kita gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan
“saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental
blok dengan menerima bahwa Kita tidak harus melakukan pekerjaan yang Kita tidak
mau.
Kita mau mengerjakan tugas karena
memang Kita ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Kita selalu
punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Kita sebaiknya dibuat
dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang
pun di dunia ini yang memaksa Kita melakukan apa saja yang Kita tidak mau
lakukan.
3. Kita Bukan Manusia Sempurna
Berpikir
bahwa Kita harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Kita
dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Kita mungkin akan malas memulainya.
Kita harus bisa menerima bahwa Kita pun bisa berbuat salah dan tidak semua
harus sempurna.
Dalam
konteks pekerjaan, Kita punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang
kali. Kita selalu bisa negosiasi dengan boss Kita untuk meminta waktu tambahan
dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan
sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan
harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Kita memkitang pekerjaan
tersebut dari hal yang besar dan rumit.
Kemalasan merupakan sesuatu yang
normal dalam hidup Kita. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips
diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga
Kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas
mengerjakannya.
4. Selalu
berfikir positif dan mengatakan
Rasa malas akan
mudah menyerang anda jika anda selalu punya pikiran negatif. Nah, salah satu
cara untuk menghilangkan pikiran negatif tersebut adalah dengan biasa
mengatakan, “Alangkah Indahnya Pagi ini,” atau “Alangkah Indahnya Pekerjaan
Ini.” Untuk lebih ampuhnya lagi, tulis kata-kata tersebut dan tempelkan di
dinding kamar anda. Sehingga ketika anda bangun tidur, anda akan langsung
membaca kata tersebut, sehingga lambat laun pikiran negatif akan mangkir dari
pikiran anda.
5. Catat
semua list kegiatan anda hari ini
Dengan mencatat list kegiatan anda hari ini,
maka aktivitas anda akan berjalan teratur. Jika semua list dicatat baik dari
kegiatan kecil hingga kegiatan besar, maka anda akan bisa me-manage dan memaksimalkan waktu yang anda punya
agar semua list kegiatan hari ini terlaksana. Sehingga tidak akan ada waktu
yang terbuang percuma.
6. Selalu
lihatlah orang-orang sukses di sekitar anda
Mengapa ini penting? Karena dengan melihat
orang-orang yang sudah sukses, khususnya yang sama dengan goal anda, maka anda
akan merasa punya saingan, sehingga selalu termotivasi untuk sama dengan
mereka.
7. Istirahat
yang cukup
Tidak memiliki istirahat yang cukup bisa
membuat anda malas. Bagaimana anda merasa antusias jika anda mengantuk? Jadi
pastikan bahwa anda beristirahat dengan baik.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Endy Zamroni (3101 1001 1545) & Yahya Faqih Pratama (3101 1001 1670). Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://tugas-teknik-presentasi.blogspot.com/2014/06/endy-zamroni-3101-1001-1545-yahya-faqih.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Selasa, 03 Juni 2014
Belum ada komentar untuk "Endy Zamroni (3101 1001 1545) & Yahya Faqih Pratama (3101 1001 1670)"
Posting Komentar